Meningkatkan Literasi Remaja tentang DOHaD sebagai Investasi Kesehatan Generasi Mendatang

By: Ervina Rizky

Dosen: Dr. Maidar, M.Kes


Konsep Developmental Origins of Health and Disease (DOHaD) telah menjadi kerangka ilmiah yang penting dalam memahami bagaimana kondisi lingkungan pada masa awal kehidupan dapat memengaruhi risiko penyakit kronis di masa dewasa. meskipun penting konsep ini belum banyak dikenal terutama di kalangan remaja.
Remaja adalah kelompok strategis dalam siklus kehidupan manusia
. Mereka berada di ambang kedewasaan, baik secara biologis maupun sosial, dan pada suatu waktu akan menjadi orang tua generasi berikutnya. Namun sebuah tinjauan sistematis terbaru menunjukkan bahwa pengetahuan remaja mengenai DOHaD masih sangat terbatas, baik dalam hal pemahaman biologis maupun dampak kesehatannya (Tohi et al 2024).
            Kurangnya pemahaman ini berisiko menciptakan generasi baru yang tidak siap secara pengetahuan untuk mendukung awal kehidupan yang sehat bagi anak-anak mereka kelak. Padahal faktor-faktor seperti pola makan remaja, paparan stres, serta gaya hidup tidak sehat dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi dan kualitas generasi berikutnya. Ketidaktahuan ini harus menjadi perhatian bagi para pendidik, tenaga kesehatan, dan pemerintah. Pendidikan kesehatan di sekolah umumnya masih berfokus pada isu-isu umum seperti reproduksi dan penyalahgunaan zat narkotika. Sudah saatnya pendekatannya diperluas dengan memasukkan literasi konsep-konsep preventif jangka panjang seperti DOHaD. Dengan memahami bahwa kesehatan tidak hanya dimulai sejak bayi lahir, tetapi bahkan sejak masa prakonsepsi atau sebelum terjadinya kehamilan, remaja dapat lebih bertanggung jawab terhadap gaya hidupnya sendiri.
            Literasi DOHaD dapat ditingkatkan melalui berbagai cara, termasuk integrasi dalam kurikulum pendidikan kesehatan, kampanye media sosial berbasis remaja, serta pelibatan aktif tenaga kesehatan di komunitas. Remaja masa kini memiliki akses informasi yang luas dan ini menjadi peluang untuk membentuk pemahaman yang kuat sejak dini. Penelitian lain juga menyoroti bahwa nutrisi ibu selama kehamilan, stres psikologis, dan kondisi sosial ekonomi memiliki dampak yang besar terhadap perkembangan janin dan risiko penyakit kronis di masa depan (Gluckman et al 2008). Oleh karena itu, memahami dan menerapkan prinsip-prinsip DOHaD sejak usia remaja menjadi sangat penting.

Selain itu pemahaman tentang epigenetik menunjukkan bahwa ekspresi gen dapat dipengaruhi oleh lingkungan sejak dalam kandungan, sehingga membuktikan bahwa kesehatan bukan hanya hasil dari faktor genetik, tetapi juga interaksi antara gen dan lingkungan (Waterland & Michels 2007). Hal ini semakin memperkuat urgensi meningkatkan kesadaran remaja akan peran mereka dalam menciptakan generasi yang sehat. Dalam konteks Indonesia literasi kesehatan remaja juga masih menjadi tantangan tersendiri. Studi menunjukkan bahwa banyak remaja yang belum memiliki akses terhadap informasi kesehatan yang akurat dan berkelanjutan (Rachmah et al 2021). Oleh sebab itu, kolaborasi lintas sektor antara sekolah, puskesmas, dan media sangat diperlukan untuk membangun ekosistem edukasi yang efektif. Investasi pengetahuan ini bukan hanya untuk individu tetapi juga untuk keberlanjutan sistem kesehatan masyarakat. Kesehatan generasi mendatang bergantung pada bagaimana kita membekali generasi saat ini dengan ilmu dan kesadaran. Oleh karena itu, meningkatkan literasi DOHaD pada remaja adalah langkah strategis yang mendesak dan penuh manfaat jangka panjang.

 

 

Daftar Pustaka

Tohi M, Tu'akoi S, Vickers MH. Tinjauan sistematis yang mengeksplorasi bukti pemahaman remaja tentang konsep-konsep yang terkait dengan asal-usul perkembangan kesehatan dan penyakit. PubMed. Nomor Induk Kependudukan: 38258455. DOI: 10.1017/S2040174423000442 (2024).

Gluckman PD, Hanson MA, Cooper C, Thornburg KL. Effect of in utero and early-life conditions on adult health and disease. New England Journal of Medicine. 359(1):61–73. DOI: 10.1056/NEJMra0708473 (2008).

Waterland RA, Michels KB. Epigenetic epidemiology of the developmental origins hypothesis. Annual Review of Nutrition. 27:363–388. DOI: 10.1146/annurev.nutr.27.061406.093705 (2007).

Rachmah Q, Nurmansyah MI, Sari KP. Health literacy among adolescents in Indonesia: current status and challenges. Jurnal Promkes. 9(1):22–29. DOI: 10.20473/jpk.V9.I1.2021.22-29 (2021).

Hanson MA, Gluckman PD. Early developmental conditioning of later health and disease: physiology or pathophysiology. Physiological Reviews. 94(4):1027–1076. DOI: 10.1152/physrev.00029.2013 (2014).

Komentar